Misteri Supersemar
Supersemar (Surat Perintah 11 Maret 1966) adalah surat yang berisi perintah Soekarno
kepada Soeharto untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
memulihkan ketertiban dan keamanan umum. Perintah kedua adalah meminta
Soeharto untuk melindungi presiden, semua anggota keluarga, hasil karya
dan ajarannya. Karena pada saat itu, kondisi keamanan negara sedang memburuk.
Sudah berpuluh tahun lamanya, supersemar ini selalu menjadi misteri. Kenapa menjadi misteri? karena banyak berbagai versi mengenai kebenaran surat ini dan kabarnya pun surat asli dari supersemar ini telah hilang raib entah kemana. Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia saat ini menyimpan tiga versi naskah supersemar yaitu, dari Sekretariat Negara, Puspen (Pusat Penerangan) TNI-AD, dan dari seorang kiai di Jawa Timur. Namun diantara ketiga naskah tersebut tidak ada yang dinyatakan otentik.
Saat ini sudah banyak teori konspirasi bertebaran mengenai sejarah asli dari supersemar, namun teori yang populer tentu saja berkaitan dengan jatuhnya kekuasaan Soekarno. Isi dari supersemar yang merupakan perintah untuk memulihkan dan ketertiban umum nyatanya dijadikan legitimasi untuk mengambil alih kekuasaan yang menyingkirkan Soekarno. Dengan surat itu, Soeharto seolah memperoleh surat sakti untuk bergerak cepat meraih kursi presiden.
Soekarno pun sadar bahwa ternyata supersemar dimanipulasi dan dia berteriak dalam pidatonya "Jangan jegal perintah saya! Jangan saya dikentuti!". Begitulah ekspresi kemarahan Soekarno terhadap orang-orang yang dianggapnya telah menipunya dan membangkang perintahnya. Teori lain pun ada yang mengatakan bahwa Soekarno dipaksa untuk menandatangani supersemar tersebut dengan ditodongkannya senjata oleh 4 jenderal ke muka Soekarno, namun banyak yang meragukan teori ini.
Konspirasi ini juga ditambah dengan keinginan Soeharto untuk membubarkan PKI, sedangkan Soekarno tidak ingin PKI dibubarkan. Pada masa itu, persaingan terjadi antara PKI dan Angkatan Darat dibawah pimpinan Soeharto untuk menguasai politik Indonesia. Sebelum terjadinya peristiwa G30S persaingan di keduanya sudah dalam kondisi yang gawat. Keduanya betul-betul siap berjuang untuk saling menghancurkan. Angkatan Darat dibawah pimpinan Soeharto memiliki siasat untuk membubarkan PKI dengan memanipulasi supersemar yang isinya adalah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban dan keamanan umum yang diartikan bahwa dengan menumpaskan PKI berarti adalah suatu langkah untuk memulihkan ketertiban dan keamanan umum. Angkatan Darat memang berlomba dengan waktu, mereka harus bergerak cepat agar tidak kalah dari PKI.
Sesudah penandatanganan supersemar tersebut oleh Soekarno, terjadi tragedi yang sangat mengerikan. Jutaan rakyat meregang nyawa dengan alasan pembasmian PKI demi keamanan negara. Mereka yang bukan PKI pun ikut dibasmi karena dipaksa mengaku PKI. Peristiwa ini menjadi titik dimana Soekarno akan segera lengser, karena setelah tragedi ini Soekarno pun diisolasi dan dituduh terlibat dalam peristiwa G30S. Tentu saja skenario ini berjalan seperti harapan "perancang" supersemar. Saingan mereka yaitu PKI sudah dibasmi dan Soekarno pun sudah dipaksa untuk meninggalkan jabatannya dan kursi kepresidenan tentunya diisi oleh Soeharto.
Banyak yang menduga juga bahwa Soeharto dibantu oleh Amerika Serikat untuk menggulingkan kekuasaan Soekarno. Karena, Amerika Serikat sepeninggal J.F. Kennedy ingin menguasai dan mengeruk kekayaan alam Indonesia, namun Soekarno menjadi penghalang niat mereka, maka dari itu muncul dugaan bahwa Amerika Serikat merupakan dalang dibalik lengsernya presiden pertama Indonesia itu. Indonesia pun yang tadinya bersahabat dengan Rusia nampak tidak kembali lengket ketika Soeharto berkuasa dan Soeharto merubah haluan untuk berpaling ke Amerika Serikat. Amerika yang mengincar kekayaan alam Indonesia pun gembira, karena mereka sudah bisa mengeruk alam Indonesia. Ketika Soekarno berkuasa pun UU yang pertama digodok adalah RUU Penanaman Modal Asing pada tahun 1967, setelah itu sumber daya alam Indonesia pun bebas dikuasai oleh Amerika.
Begitu banyak cerita mengenai misteri supersemar yang sampai saat ini belum terungkap, terlebih para pelaku supersemar pun telah meninggal dunia sehingga sejarah ini akan tetap sulit untuk diungkap kebenarannya dan tulisan yang saya kutip ini pun belum terbukti kebenarannya.
SUMBER:
http://walentina.waluyanti.com/soekarno/43-menguak-misteri-supersemar-benarkah-bung-karno-ditodong-jendral
http://historia.id/modern/supersemar-dan-tafsir-soeharto
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/03/tiga-kontroversi-di-balik-supersemar-11-maret-1966
Sudah berpuluh tahun lamanya, supersemar ini selalu menjadi misteri. Kenapa menjadi misteri? karena banyak berbagai versi mengenai kebenaran surat ini dan kabarnya pun surat asli dari supersemar ini telah hilang raib entah kemana. Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia saat ini menyimpan tiga versi naskah supersemar yaitu, dari Sekretariat Negara, Puspen (Pusat Penerangan) TNI-AD, dan dari seorang kiai di Jawa Timur. Namun diantara ketiga naskah tersebut tidak ada yang dinyatakan otentik.
Saat ini sudah banyak teori konspirasi bertebaran mengenai sejarah asli dari supersemar, namun teori yang populer tentu saja berkaitan dengan jatuhnya kekuasaan Soekarno. Isi dari supersemar yang merupakan perintah untuk memulihkan dan ketertiban umum nyatanya dijadikan legitimasi untuk mengambil alih kekuasaan yang menyingkirkan Soekarno. Dengan surat itu, Soeharto seolah memperoleh surat sakti untuk bergerak cepat meraih kursi presiden.
Soekarno pun sadar bahwa ternyata supersemar dimanipulasi dan dia berteriak dalam pidatonya "Jangan jegal perintah saya! Jangan saya dikentuti!". Begitulah ekspresi kemarahan Soekarno terhadap orang-orang yang dianggapnya telah menipunya dan membangkang perintahnya. Teori lain pun ada yang mengatakan bahwa Soekarno dipaksa untuk menandatangani supersemar tersebut dengan ditodongkannya senjata oleh 4 jenderal ke muka Soekarno, namun banyak yang meragukan teori ini.
Konspirasi ini juga ditambah dengan keinginan Soeharto untuk membubarkan PKI, sedangkan Soekarno tidak ingin PKI dibubarkan. Pada masa itu, persaingan terjadi antara PKI dan Angkatan Darat dibawah pimpinan Soeharto untuk menguasai politik Indonesia. Sebelum terjadinya peristiwa G30S persaingan di keduanya sudah dalam kondisi yang gawat. Keduanya betul-betul siap berjuang untuk saling menghancurkan. Angkatan Darat dibawah pimpinan Soeharto memiliki siasat untuk membubarkan PKI dengan memanipulasi supersemar yang isinya adalah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban dan keamanan umum yang diartikan bahwa dengan menumpaskan PKI berarti adalah suatu langkah untuk memulihkan ketertiban dan keamanan umum. Angkatan Darat memang berlomba dengan waktu, mereka harus bergerak cepat agar tidak kalah dari PKI.
Sesudah penandatanganan supersemar tersebut oleh Soekarno, terjadi tragedi yang sangat mengerikan. Jutaan rakyat meregang nyawa dengan alasan pembasmian PKI demi keamanan negara. Mereka yang bukan PKI pun ikut dibasmi karena dipaksa mengaku PKI. Peristiwa ini menjadi titik dimana Soekarno akan segera lengser, karena setelah tragedi ini Soekarno pun diisolasi dan dituduh terlibat dalam peristiwa G30S. Tentu saja skenario ini berjalan seperti harapan "perancang" supersemar. Saingan mereka yaitu PKI sudah dibasmi dan Soekarno pun sudah dipaksa untuk meninggalkan jabatannya dan kursi kepresidenan tentunya diisi oleh Soeharto.
Banyak yang menduga juga bahwa Soeharto dibantu oleh Amerika Serikat untuk menggulingkan kekuasaan Soekarno. Karena, Amerika Serikat sepeninggal J.F. Kennedy ingin menguasai dan mengeruk kekayaan alam Indonesia, namun Soekarno menjadi penghalang niat mereka, maka dari itu muncul dugaan bahwa Amerika Serikat merupakan dalang dibalik lengsernya presiden pertama Indonesia itu. Indonesia pun yang tadinya bersahabat dengan Rusia nampak tidak kembali lengket ketika Soeharto berkuasa dan Soeharto merubah haluan untuk berpaling ke Amerika Serikat. Amerika yang mengincar kekayaan alam Indonesia pun gembira, karena mereka sudah bisa mengeruk alam Indonesia. Ketika Soekarno berkuasa pun UU yang pertama digodok adalah RUU Penanaman Modal Asing pada tahun 1967, setelah itu sumber daya alam Indonesia pun bebas dikuasai oleh Amerika.
Begitu banyak cerita mengenai misteri supersemar yang sampai saat ini belum terungkap, terlebih para pelaku supersemar pun telah meninggal dunia sehingga sejarah ini akan tetap sulit untuk diungkap kebenarannya dan tulisan yang saya kutip ini pun belum terbukti kebenarannya.
SUMBER:
http://walentina.waluyanti.com/soekarno/43-menguak-misteri-supersemar-benarkah-bung-karno-ditodong-jendral
http://historia.id/modern/supersemar-dan-tafsir-soeharto
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/03/tiga-kontroversi-di-balik-supersemar-11-maret-1966
Comments
Post a Comment